Welcome to Kisah-Kisah Inspirasional Blog. This Blog is created and designed by Arief Kurnia Irawan

Inspirasi Bangkit

Terpuruk dan bangkit adalah warna yang melengkapi wajah kehidupan setiap kita. Terlepas sedalam atau sedangkal apa keterpurukan itu, setiap kita setidaknya pernah merasakan pahit, gagal atau bahkan terjengkang dari arena kompetisi hidup yang keras ini.
Diantara karunia terbesar yang diberikan Allah kepada manusia, adalah potensinya untuk bangkit setelah mengalami keterpurukan. Maka bangkit adalah anugerah. Tetapi bangkit dalam praktik adalah wilayah ikhtiar yang memerlukan spirit, ketangguhan, dan juga cara pandang yang jernih. Bangkit tak akan bisa terasakan manis tanpa ada pembanding: pahitnya keterpurukan.
Dalam blog ini saya coba tampilkan beberapa contoh sosok manusia yang mampu bangkit dari keterpurukan, sosok yang mampu berjuang untuk bangkit kembali. Mereka mungkin bukan segala-galanya. Tapi mereka mewakili sebuah situasi yang barangkali tidak semua orang mampu tegar menghadapinya.

Jumat

Sayidina Ali r.a.

Sayidina Ali r.a. berkata :

"Dasar kekafiran itu dikelilingi oleh empat tiang yaitu kasar hati, buta fikiran, lalai dan prasangka. Orang berhati kasar akan menghina kebenaran, menunjukan kejahatan dan mengutuk orang-orang pandai."
"Buta hati, lupa zikrullah dan lalai akan menjauhkan diri dari ketetapan Allah, dan orang yang syak wasangka akan tertipu oleh angan-angan. Sampai akhirnya ia ditimpa kecewa dan sesal yang tidak berujung karena diperlihatkan oleh Allah hal-hal yang selama ini tidak difikirkannya."

...
Nabi SAW bersabda:

"Sekurang-kurangnya (hati) mu mesti berisi keyakinan dan keteguhan dalam bersabar. Siapa yang mendapatkan kedua hal itu, tidak mengapa baginya bila kadang-kadang lalai dalam mengerjakan shalat sunat di malam hari dan puasa sunat di siang hari."

"Orang-orang sabar dalam keadaan itu lebih disukai. Aku khawatir sepeninggalku dunia akan terbuka luas di depanmu, lalu masing-masing bersifat nafsi-nafsi, engkau-engkau, aku-aku dan kamu tidak kenal lagi penduduk langit. Di waktu itu siapa yang sabar dan ikhlas akan memenangkan pahala yang selengkapnya."

Firman Allah : Terjemahannya : Apa yang ada pada kamu akan habis dan apa yang di sisi Allah akan kekal dan akan Kami beri tambahan pahala pada orang-orang yang sabar dalam apa yang mereka lakukan. (An Nahl: 96)

Dalam atsar dari Ibnu Abbas menceritakan ketika Nabi masuk ke suatu perkumpulan kaum Ansar baginda bertanya :

"Apakah saudara-saudara telah betul-betul Mukmin?"
Umar lalu menjawab, "Benar ya Rasulullah."
Baginda bertanya lagi, "Apakah ciri-ciri iman, saudara-saudara?"
Hadirin menjawab, "Kami bersyukur atas kesenangan, bersabar atas cobaan dan redha menerima ketentuan Tuhan." Lalu Nabi bersabda, "Memang anda semua Mukmin sejati, demi Tuhan Kaabah."

Termaktub dalam sepucuk surat Khalifah Umar kepada Abu Musa Al Ashaari,

"Hadapilah sifat sabar dan ketahuilah bahwa sifat sabar itu dua macam, di mana yang satu lebih afdol dari yang lain. Sabar dalam musibah adalah sifat baik namun lebih afdal lagi sabar dalam menghindar larangan Allah SWT.

Ketahuilah bahwa sabar itu berhubungan dengan iman karena kebajikan yang paling utama adalah takwa dan takwa hanya dapat dicapai dengan sabar."

Nabi Sulaiman a.s. pernah dihukum Allah selama 40 hari

Semasa baginda dihukum, banyak orang berbuat kasar dengannya. Sebab itu saat Nabi Sulaiman a.s. bebas dan menjadi raja kembali, ada seorang umatnya datang meminta maaf pada Nabi Sulaiman a.s. Nabi Allah itu menjawab,"Aku tidak mengumpat tentang apa yang telah kamu lakukan dan tidak lupa pula memuji sikapmu sekarang. Sesungguhnya semua yang telah terjadi itu adalah perintah dari langit yang mesti terjadi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar